Toxic Relationship dan Cara menghadapinya

Toxic Relationship
Beberapa hari ini gue doyan banget buka situsnya mojok karena artikelnya yang menurut gue nambah ilmu ditambah katanya yang engga terlalu baku, jadi nyaman aja bacanya. Iseng - iseng baca gue nemu artikel dengan judul "Gimana Rasanya Menjalani Toxic Relationship". Karena penasaran setelah gue baca artikel dari mas-mas mojok, gue tanya pada pakar ahli pencarian dunia maya alias mbah google, intinya Toxic Relationship (hubungan Beracun) itu sebuah hubungan yang engga sehat, entah hubungan kepacar, keluarga, atau teman.

Setelah baca beberapa penjelasan gue sempet mikir, apa keluarga gue termasuk Toxic Relationship ? atau bahkan mungkin gue sendiri penyebab Toxic Relationship ? karena dari apa yang gue baca ternyata Toxic Relationship itu banyak banget terjadi disekitar kita, yang mungkin kita engga tau nyebutnya gimana. contoh simpelnya :

Seorang gadis bernama Sinta, berpacaran dengan cowok bernama Rio. Awalnya si Rio ini baik banget, romantis se romantis mas mas dalam drama korea, tapi makin lama si Rio berubah jadi posessif, doyan banget introgasi si Sinta layaknya sensus penduduk. Bukan cuma doyan nanya, Rio juga jadi sering main tangan A.k.a mukul atau nampar sinta kalo sinta ketauan bohong atau Sinta engga ngikutin apa yang Rio mau, tapi karena beralasan cinta Sinta masih aja mau sama si Rio yang kaya gitu. ini kaya quotes pinterest yang pernah gue temuin  :

Wanita selalu berfikir bahwa pasangannya akan berubah ,Padahal Tidak.
Pria Selalu berfikir bahwa pasangannya tidak ingi menginggalkannya, Padahal dia Ingin.
Intinya dalam hubungan Toxic Relationship, ada pihak yang merasa dirinya berkuasa, ada juga pihak yang dijadikan budak, hubungan jenis ini jelas engga baik buat siapapun yang menjalani karena merugikan, bukannya fungsi dari sebuah hubungan itu membangun bersama ? bukan yang satu memerintah duduk berleha-leha, dan satunya sibuk sendiri buat majuin si hubungan itu, kalo kaya gini saat si budak gagal, maka si Tuan akan memaki si korban lebih lagi. contoh lainnya cerita rumah tangga, gue yakin beberapa dari kita hidup di lingkungan keluarga yang gampang banget berantem, dan mirisnya engga ada yang mau berpisah karena alasan ANAK. dan perihal ini gue udah sempet ngoceh beberapa waktu lalu ;

Misal Ani adalah seorang gadis 17 tahun yang sangat pintar, tapi doi punya kebiasaan jorok , kaya simpen barang engga pada tempatnya, lalu Ani punya ayah dan ibu yang sering sekali bertengkar karena hal sepele, dan keluarga mereka hidup dengan ekonomi dibawah standar, tiap kali ada hal kecil yang seharusnya engga usah pake keributan sang ayah selalu memaki istrinya kaya "anak kita tuh kaya gitu karena engga ada contoh ! ibunya aja kaya gitu". disini kita bisa lihat kalo sebenernya keluarga ani itu ngalamin yang namanya Toxic Relationship, dan sang ayah jadi racun buat hubungan itu sendiri, kenapa ? karena siayah kaya melimpahkan kesalahan keistrinya, Padahal sebenarnya itu salah mereka yang mungkin kurang berkomunikasi, atau salah mereka yang kurang memperhatikan Ani, jadi ani selalu punya kebiasaan jorok ini.

Terus kalo udah kaya gini,  gimana sih cara menghadapinya ?

  • Intropeksi diri, kenapa dia jadi seperti itu ? apa salah dirikita ? atau kalo kita yang jadi Toxic jangan memendam apa yang engga dipendam, coba juga lihat kebelakang, kejadian apa yang bikin kita jadi Toxic buat hubungan kita sendiri. Karena gue yakin si Toxic juga pernah ngalamin sakit.
  • Coba berbicara pada pasangan, Karena Komunikasi adalah kunci utama sebuah hubungan. Belajar berdiskusi dengan cara yang dingin. Peraturannya seperti ini ; Ketika lu ada keluhan bicarakan pelan-pelan dengan pasangan, dan yang jadi pasangan jangan cuma diam tapi berikan sedikit aja omongan. Entah itu lu ngerasa; ya bilang ngerasa, kalo lu engga ngerasa ya bilang aja aku engga tau lalu cari apa penyebab sebenarnya.
  • Setelah berunding dengan cara seperti nomor 2, cobalah untuk melupakan masalanya dan jangan pernah diungkit, toh udah dibicarain juga. lagian lu ungkit salah doi ke elu, bukan berarti elu engga pernah ngelakuin kesalahan kan ?
  • kalo 3 cara diatas masih belum berubah, coba cari waktu sendiri dan berfikir apa yang sebaiknya dilakuin.

0 comments:

Post a Comment